Ilmuwan Amerika Serikat (AS) Venkatraman Ramakrishnan dan Thomas Steitz serta Ada Yonath asal Israel memenangkan anugerah Nobel Kimia, Rabu (7/10) kemarin, atas penelitian mereka terhadap ribosome, sel yang memproduksi protein pada level atom. Ribosome membaca DNA dan mengatur kode untuk membuat puluhan ribu protein berbeda dalam tubuh manusia, kemudian membangun dan mengontrol kehidupan pada tingkat kimiawi.
The Royal Swedish Academy of Sciences mengatakan, kinerja mereka adalah dasar dari pemahaman ilmiah mengenai kehidupan dan membantu ilmuwan dalam mengembangkan penyembuh antibiotik untuk berbagai penyakit. Yonath adalah wanita keempat memenangkan Nobel Kimia.
Ketiganya menciptakan model tiga dimensi yang memperlihatkan bagaimana antibiotik berbeda terikat dengan ribosome. “Model-model ini sekarang digunakan ilmuwan untuk mengembangkan antibiotik baru, yang langsung menyelamatkan nyawa dan menurunkan penderitaan manusia,” papar pihak juri. “Ketiganya menggunakan sebuah metode yang diberi nama X-ray crystallography untuk memetakan posisi masing-masing dari ratusan ribu atom pembentuk ribosome,” ungkap mereka.
Nobel Sastra rencananya diumumkan Kamis hari ini, sementara Nobel Perdamaian diumumkan di Oslo, Jumat esok. Nobel Ekonomi akan dipatok sebagai penutup rangkaian penganugerahan yang diumumkan pada 12 Oktober pekan depan. Para pemenang berhak atas hadiah senilai 1,4 juta dolar AS, sertifikat dan undangan dalam acara penganugerahan Nobel di Stockholm, 10 Desember nanti.
Pencipta anugerah, industrialis Swedia penemu dinamit, Alfred Nobel, meninggalkan beberapa instruksi mengencai cara memilih pemenang. Namun anugerah bidang kedokteran biasanya diberikan kepada penemuan atau terobosan baru penelitian. (ton/ap/afp)
(Sumber: Bali Post—Pengemban Pengamal Pancasila)

Tinggalkan komentar